Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Denny Triyugo : Penggila BMX Teropsesi Menjadi Pembalap








Grafik prestasi road racer Denny Triyugo asal Probolinggo, Jawa Timur (Jatim) diprediksi meroket dalam dua hingga tiga tahun belakangan. Sejak 2008 sampai saat ini berbagai gelar juara Motoprix, Indoprix, Yamaha Cup Race dan terspesial seri Asia Road Racing Championship (ARRC) sudah direbut.

Tahun lalu, Denny yang lahir 26 September 1988 mampu menduduki posisi runner-up Underbone 115 cc-4 Stroke (ARRC 2009). “So, kedepan akan berupaya lebih baik lagi, “ujar Denny yang tergabung di tim Yamaha Star Motor dan ternyata sangat mencintai hingga begitu gemar bersepeda BMX. Berikut hasil interview yang otre dilakukan.

Sejak kapan mulai mengenal balap ? Bagaimana cerita awalnya ?

Sebetulnya saya memulai karir di dunia balap bermula dari balap sepeda. Ini sekitar tahun 1998-1999 saat duduk di kelas III SD. Namun karena saat itu jarang sekali event balapan di Probolinggo dan sekitarnya, maka saya mencoba belajar otodidak road race sekitar setengah tahun. Ini seputar tahun 2004. Kebetulan, kakak saya juga pembalap. Jadi ada dorongan untuk serius.


Saat tersebut apakah orang tua mendukung ?

Pada mulanya orang tua sangat tidak setuju. Mungkin lumrah ya mas karena mereka risau dan takut jika saya terjatuh. Namun saya tetap nekad dan ingin membuktikan prestasi kepada mereka.

Tahun 2008 anda masuk di tim pabrikan Yamaha Trijaya. Disini titik balik anda hingga masuk ke deretan rider papan atas nasional. Bagaimana strategi anda hingga berlangsung begitu cepat ?

Jadi mulai awal 2005 saya bernaung di Haji Momo Harmono. Saat itu naik motor Suzuki dan konsen di OMR Suzuki dan Kejurda Jatim saja. Buat Motoprix biasanya pilih yang terdekat saja. Saya banyak menerima pelajaran dari Haji Momo, baik dalam skill, pembinaan fisik dan mental. Kemudian pada 2006-2007 saya masuk seeded dimana saat tersebut tergolong kontroversial karena ada sekitar 30 pembalap Jatim yang naik seeded. Saya tetap di tim Suzuki Haji Momo. Baru pada 2008 dipinang tim pabrikan Yamaha Trijaya, lalu 2009-2010 di tim Yamaha Star Motor.


Yang menjadi pertanyaan penting, karir pertama anda di Yamaha Trijaya tergolong melesat hingga diambil Yamaha Star Motor. Berbagai gelar juara sudah direbut, mulai Motoprix, Indoprix dan tahun kemarin merebut runner-up balapan seri Asia (ARRC). Apa resep anda ?
Saya berusaha untuk profesional. Mulai menjaga kebugaran fisik. Juga tampil maksimal dalam setiap kesempatan dan merasa enjoy saja. Tidak kalah penting melakukan komunikasi yang intensif dengan para mekanik.

http://www.ototrend.com/index.php?option=com